Jumat, 01 Oktober 2010

by: Khalil Gibran (Perihal cinta)

CINTA


AKU bicara perihal Cinta????…

Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia

kan menyalibmu.

Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu, demikian pula dia ada untuk pemanakasanmu.

Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.

Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.

Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.

Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta, supaya bisa kaupahami rahasia hatimu, dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.

Namun pabila dalam ketakutanmu kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.Maka lebih baiklah bagimu kalau kaututupi ketelanjanganmu dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.

Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa, tapi tak seluruh gelak tawamu, dan menangis, tapi tak sehabis semua airmatamu.

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki; Karena cinta telah cukup bagi cinta.

Pabila kau mencintai kau takkan berkata, “Tuhan ada di dalam hatiku,” tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati Tuhan”.

Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta, sebab cinta, pabila dia menilaimu memang pantas, mengarahkan jalanmu.

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya. Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan, biarlah ini menjadi aneka keinginanmu: Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.

Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;

Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;

Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu dan sebuah gita puji pada bibirmu.




Katanya tak perlulah dipedulikan
Saat ada sebuah pengabaian

Katanya tak perlulah diurus
Saat ada sebuah rasa sakit

Tapi kataku
Semua berarti
Semua penuh arti

Sebuah kecupan
Sebuah makian
Sebuah semangat
Sebuah kebencian
Bahkan sebaris kalimat sekalipun

Hidup tak menyetarakan dirinya pada arti dalam sebuah kertas
Ia melayang dalam arti yang lebih tinggi
Namun senantiasa tertidur pada yang hal yang paling kecil

Jamahlah mereka yang menangkap pandanganmu
Sentuhlah mereka yang terdengar olehmu
Karna merekalah yang mencarimu

Karna hidup tanpa kebaikan
Adalah neraka
Karna hidup tanpa kasih
Adalah kehampaan

Mengertilah
Dan pahamilah itu
Di saat kau menemukan tangisan
Dan di saat menggoreskan luka

Pada akhirnya
Hidup kan membuat artinya sendiri
Tanpa batasan
Tanpa standarisasi
Hidup kan membuat semuanya berarti
Dan melengkapimu sebagai manusia

Malam ini ku nikmati kesendirianku..
Hanya dingin dan gelap yang menemani kesunyianku
Akankah ada seseorang yang akan menemani dinginku ini?
Sungguh kunantikan kehadirannya
yang bisa memberi kehangatan dan penerangan dalam hatiku
mungkinkah tuhan bisa mendengarkan
rintihan luka dalam hatiku ini?
Aku terus mencari kehangatan yang ku nanti selama ini
Sedih ini tak kunjung hilang
walaupun aku sudah mencari kehangatan itu
Tapi,kehangatan itu berubah menjadi dingin
yang hanya bisa membekukan hati ku
Aku selalu merindukan mu,,
tapi apa jawaban mu?
Jawaban yang sangat menusuk hatiku

hingga membuat aku terkapar...